Dalam permainan catur, ada 4 pendapat ulama dalam masalah ini.
Pendapat pertama, haram. Dan ini pendapat madzhab Hanafiyyah, Mālikiyyah, dan Hanābilah. Dan yg berpendapat haram dari ulama madzhab; Al-Halīmī, Al-Qōdhī Ar-Rūyānī, dan Adz-Dzabīlī.
(Hal.107)
Pendapat kedua, adalah mubāh. Ibnu Hajar berkata;
القول الثاني إنه مباح وهو إن قال به جماعة من أكابر أصحابنا وغيرهم، شاذ
"Pendapat kedua, adalah mubāh, meskipun ini pendapat sebagian pembesar madzhab Syafiiyyah dan selainnya, hanya saja ini pendapat yg syādz."
(Hal.108)
Pendapat ketiga, makrūh taghlīdz / tahrīm. Diriwayatkan oleh Al-Māwardī dari Abū Hanīfah.
Pendapat keempat, adalah makrūh tanzīh kecuali ada dampak atau faktor eksternal yg membuat dia haram. Dan ini pendapat mu'tamad madzhab Syāfiiyyah. Juga sebuah riwayat dari Imam Mālik. Ibnu Hajar berkata;
هو حرام عند أكثر العلماء، وكذا عندنا إن لعبه مع من يعتقده تحريمه أو اقترن به قمار أو إخراج صلاة عن وقتها أو سباب أو نحو ذلك من الفواحش التي تغلب على أهله، وإلا كره كراهة تنزيه
"Ini adalah haram menurut pendapat kebanyakan ulama. Demikian juga dalam madzhab kami (haram), jika dia bermain dg orang yg meyakini keharamannya, atau diiringi dengan taruhan, atau sampai melalaikan dari shalat, atau ada cela mencela dan semisalnya dari perbuatan keji yg dilakukan pemain. Jika tidak, maka hukumnya makruh."
(Hal.101)
Beliau juga berkata;
علم مما مر أن محل القول يالإباحة أو الكراهة ما لم تكن بيادق الشطرنج ونحوها مصورة، كلها أو بعضها، ولو واحدا بصورة حيوان وإلا حرم اللعب به لأن فيه تعظيما له
"Diketahui dari sebelumnya, bahwa kebolehan atau kemakruhan ini berlaku, selama bidak caturnya tidak berbentuk hewan; seluruh atau sebagian. Jika tidak, maka haram hukumnya; karena ada sisi ta'dzīm kepadanya."
(Hal.112)
KESIMPULAN
Pendapat mu'tamad madzhab Syafiiyyah. Permainan catur hukum asalnya makrūh tanzīh (dekat kepada mubāh). Dan bisa jadi haram jika diiringi atau berdampak pada hal haram. Termasuk hal haram;
1. Ada taruhan
2. Melalaikan dari ibadah
3. Ada ucapan² buruk
4. Bidak berbentuk hewan
***
KAIDAH PERMAINAN CATUR & DADU
Dari permainan dadu (haram) dan catur (makruh) ada kaidah yg ditelurkan oleh para fuqoha. Yg kaidah ini diinisiasi oleh Abu Hāmid Al-Isfirōyīni dalam ta'liqoh-nya, dan disetujui oleh Al-Rōfi'i;
Permainan yg ada unsur berfikir dan perhitungan, tidaklah haram diqiyaskan pada catur. Sedang permainan yg ada unsur gambling, untung-untungan, dan takhmīn (tebakan) maka haram; diqiyaskan pada dadu.
(Hal.117)
Olehnya diantara permainan yg diharamkan dg kaidah ini, diantaranya;
• Permainan Al-Hizzah wal Qirq
• Permainan Al-Thōb wad Dakk
• Permainan Al-Kanjafah (remi)
(Hal.116-118)
Komentar;
Maka, bisa kita ketahui dari kaidah ini;
• Permainan yg ada tebakan & untung-untungan, hukumnya haram. Seperti ular tangga, tebak lempar dadu, monopoli, kartu uno, remi, domino, dan lainnya.
• Dan yg tidak ada namun ada unsur berfikirnya, maka makruh. Seperti sudoku, SOS, dan lainnya.
***
Lomba Merpati
Pendapat mu'tamad dalam madzhab Syafii, hukum asalnya ada makrūh tanzīh, dg syarat tidak diiringi hal haram; seperti taruhan dan semisalnya. Berkata Ibnu Hajar;
قال الشيخان، وعبارة للرافعي؛ اتخاذ الحمام للبيض والفرخ أو الأنس أو حمل الكتب جائز بلا كراهة. أما اللعب به بالتطيير والمسابقة ففيه وجه أن حكمه كذلك لأن فيه تعليمها وترشيحها لإنهاء الأخبار. والظهار وعبارة الروضة؛ والصحيح أنه مكروه كالشطرنج
"Disampaikan oleh Imam Al-Rōfi'ī dan Imam Al-Nawawī. Dalam ibarotnya Al-Rōfi'i; kalau merpati digunakan untuk diambil telurnya, ditetaskan, dipelihara sebagai hiburan, membawa surat, maka boleh tidak makruh. Jika dipakai permainan dg diterbangkan dan lomba, maka ada satu pendapat hukumnya juga sama. Karena ada sisi pelatihan untuk menyebarkan informasi. (-selesai) Dan yg tampak, serta ibarot Al-Roudhoh; dan yg shahih, bahwa hukumnya makruh seperti catur. (-selesai)
(Hal.120)
***
Lomba Lari, Gulat, dan Semisalnya
Hukum asalnya adalah boleh, dengan syarat tidak ada uang yg dipertaruhkan. Karena hal tersebut pernah dilakukan Nabi dengan Aisyah, dan dengan Abu Rukānah. Wallahu ta'ala a'lam.
Dengan demikian, selesai serial bedah kitab Kaff Ar-Ro'ā' karya Imam Ibnu Hajar Al-Haitami. Semoga menjadi ilmu yg bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Āmīn.
***
Serial bedah kitab Kaff Ar-Ro'a | Chapter 8 (Khatam)
Karya Imam Ibnu Hajar Al-Haitamiy As-Syafi'iy (w.974 H)
Jombang, 7 Oktober 2025
Danang Santoso
| Alumni Mahad Aliy Al-Aimmah Malang
| Santri Mahad Nawawi Takhossus Fiqh Syafii
| Founder & Pengasuh Fiqhgram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar