Kamis, 17 Agustus 2023

,


KHUTBAH PERTAMA

إن الحمد لله، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل هادي له، وأشهد أن لا إله إلا لله، وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون ﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً﴾ ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً﴾

اللهم صل و سلم على نبينا و حبيبنا محمد و على آله و صحبه و من سار على نهجه إلى يوم الدين، أما بعد

 

Segala bentuk pujian dan rasa syukur senantiasa kita haturkan kepada Allah Ta’ala, Rabb yang mengatur serta membolak-balikkan zaman. Dengan kekuasaan-Nya Allah berikan nikmat kepada suatu kaum, dan Allah berikan adzab pada kaum yang lain. Diantara nikmat yang besar secara khusus kita bangsa Indonesia, adalah nikmat kemerdekaan yang telah diberikan kepada kita sejak 78 tahun yang lalu. Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada baginda Rasulillah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Sebaik-baik tauladan dan panutan kita, bagaimana cara mengisi kehidupan di atas muka bumi ini. Dan pada kesempatan ini, kami wasiatkan kepada semuanya untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah, baik dalam kondisi lapang atau kondisi sulit.

 

Ma’asyiral muslimin jamaah sidang jum’at rahimani wa rahimakumullah

Kemerdekaan secara fisik sudah kita raih di negeri tercinta ini, sejak 78 tahun yang lalu. Hingga Allah berikan kenikmatan kepada kita, bisa beribadah dan menyembah Allah Ta’ala dengan tenang tanpa rasa ketakutan atas musuh. Kehidupan berbangsa dan bernegara, secara kedaulatan penuh sudah di bawah kendali bangsa kita sendiri. Tentu saja ini, menjadi sebuah kebaikan untuk kita, yang patut kita syukuri. Secara fisik, kita sudah merdeka. Namun secara bathin, hati kita, apakah sudah merdeka ?

 

Ada beberapa hal yang hendaknya kita juga berupaya untuk memerdekakan hati kita juga dari hal-hal tersebut. Hingga menjadi sempurna kemerdekaan kita, secara lahir dan batin.

 

Pertama, memerdekakan hati dari segala bentuk penghambaan dan ibadah kepada selain Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman;

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ...

“Dan sembahlah Allah dan janganlah kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun..”

[QS An-Nisa ayat 36]

 

Al-Qurthubi dalam tafsir ayat ini mengatakan;

فالآية أصل في خلوص الأعمال لله تعالى وتصفيتها من شوائب الرياء وغيره

“Ayat ini merupakan landasan tentang keikhlasan dalam amal ibadah hanya untuk Allah Ta’ala semata, mensucikan ibadah dari segala macam kotoran riya’, dan selainnya.”

[Tafsir Al-Qurthubi]

 

Kedua, memerdekakan hati dari rasa kebergantungan kepada selain Allah Ta’ala. Tidak terlalu bergantung kepada makhluk dalam masalah kehidupan duniawi ini. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda;

ازهد في الدنيا يحبك الله، وازهد فيما عند الناس يحبك الناس

“Zuhudlah di dunia, Allah akan mencintaimu. Zuhudlah dari apa yang disisi manusia, engkau akan dicintai manusia.”

[HR.Ibnu Majah (4102), berkata Imam Nawawi; hadits ini hasan]

 

Dalam hadits lain, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda;

وإذا سألتَ فلتسألِ اللهَ وإذا استعنتَ فاستعنْ باللهِ

“...dan jika kamu meminta mintalah kepada Allah, dan jika kamu mencari pertolongan, carilah pertolongan kepada Allah...”

[HR.Turmudzi (2516)]

 

Ketiga, memerdekakan hati dari segala macam kesibukan yang kita tidak memiliki kepentingan di dalamnya. Jangan terlalu mengurusi urusan yang bukan urusan kita. Dengan begitu hati tidak akan terlalu sibuk, dan merdeka dari keterikatan pada hal yang bukan kepentingannya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda;

من حُسنِ إسلامِ المرءِ تركُه ما لا يَعنيهِ

“Termasuk kebaikan Islam seseorang adalah dia meninggalkan perkara yang bukan kepentingannya.”

[HR.Turmudzi (2317)]

 

أقول قولي هذا و أستغفر الله لي و لكم و لسائر المسلمين و المسلمات و المؤمنين و المؤمنات و استغفروه إنه هو الغفور الرحيم

 

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله الذي أرسل رسوله بالهدى و دين الحق ليظهر له على الدين كله و كفى بالله شهيدا، أشهد أن لا إلـه إلا الله وحده لا شريك له و أشهد أن محمدا عبده و رسوله. صلوات الله و سلامه عليه و على آله و صحبه أجمعين. فيا عباد الله اتقوا ربكم و تزودوا فإن خير الزاد التقوى. 

Ma’asyiral muslimin jamaah sidang jum’at rahimani wa rahimakumullah

Dari penjelasan pada khutbah pertama, maka kita pun hendaknya berusaha untuk mewujudkan kemerdekaan yang sempurna. Merdeka secara fisik, yang sudah kita dapatkan hingga hari ini, dalam berbangsa dan bernegara. Juga kemerdekaan secara batin, yang senantiasa kita mengupayakannya juga. Semoga Allah Ta’ala memberikan kita kemudahan untuk mewujudkannya.

 

إن الله و ملائكته يصلون على النبي يايها الذين آمنوا صلوا عليه و سلموا تسليما اللهم صل و سلم على محمد و على آل محمد و الحمد لله رب العالمين

اللهم اغفر للمسلمين و المسلمات و المؤمنين و المؤمنات الأحياء منهم و الأموات إنك قريب مجيب الدعوات يا قاضي الحاجات

ربنا ظلمنا أنفسنا و إن لم تغفر لنا و ترحمنا لنكونن من الخاسرين. اللهم اغفر لنا ذنوبنا و كفر عنا سيئاتنا و توفنا مع الأبرار. اللهم أمنا في أوطاننا و أصلح ولاة أمورنا. اللهم اجعل هذا البلد آمنا و اجنبنا و بنينا أن نعبد الأصنام.

اللهم آت نفسي نقواها و زكها أنت خير من زكاها أنت وليها و مولاها. اللهم إنا نعوذ بك من علم لا ينفع و من قلب لا يخشع و من نفس لا تشبع و من عين لا تدمع و من دعاء لا يسمع و نعوذ بك من المأثم و المغرم و اختم أعمالنا بحسن الخواتم. ربنا آتنا في الدنيا حسنة و في الآخرة حسنة و قنا عذاب النار. و صلى الله على نبينا و حبيبنا محمد و على آله و صحبه أجمعين، و الحمد لله رب العالمين. أقيموا الصلاة ...



***

Jombang, 1 Safar 1445 / 18 Agustus 2023

Abu Harits Danang Santoso Al-Jawi

Download naskah khutbah jumat ini dalam format pdf dengan klik disini

Rabu, 09 Agustus 2023

,

Sesuai prespektif madzhab Syafii sebagaimana tertuang dalam kitab-kitab madzhab, nadzar terbagi menjadi dua bagian besar.

Pertama, nadzar lajjāj atau juga disebut nadzar ghodhob. Yaitu nadzar yang disampaikan menekankan sesuatu (tahqīq) seperti mengatakan, "Jika aku berbohong, wajib bagiku untuk puasa 3 hari." Atau untuk menolak terhadap sesuatu (man'u) seperti mengatakan, "Jika aku sampai datang ke rumahmu lagi, wajib bagiku untuk puasa."

Disebut nadzar lajjāj (goncang) atau ghodhob (marah), karena nadzar ini biasa disampaikan ketika kondisi seseorang sedang marah, dan emosinya tidak stabil.

Maka konsekuensi bagi orang yang sudah bernadzar semacam ini, jika dia melanggar nadzarnya, dia harus membayar kaffarah. Kaffarah disini seperti kaffarah sumpah. Yaitu;

a. Memilih; antara memberi bahan makanan pokok kepada sepuluh orang, masing-masing satu mud. Atau memberi pakaian bagi sepuluh orang. Atau membebaskan satu orang budak muslim.

b. Jika tidak bisa dari ketiga hal di atas, maka berpuasa 3 hari.

Dalilnya, adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam;

كفارة النذر كفارة اليمين
"Kaffarahnya nadzar, adalah seperti kaffarah sumpah."
[ HR.Muslim (1645) ]

Kaffarah nadzar disini khusus untuk nadzar lajjāj saja, karena nadzar ini yang memiliki unsur kemiripan dengan sumpah.

Kedua, nadzar tabarrur. Dan nadzar ini terbagi menjadi dua;

a. Nadzar Mujāzāh. Yaitu nadzar kepada Allah dengan saling berbalas sesuatu. Seperti seorang mengatakan, "Jika Allah sembuhkan penyakitku, wajib bagiku puasa 3 hari."

b. Nadzar bilā ta'līq (nadzar tanpa ada unsur sebab apapun). Seperti seorang berkata tiba-tiba, "Wajib bagiku untuk sedekah di masjid pekan ini."

Untuk nadzar tabarrur ini, dengan kedua jenisnya, maka wajib untuk ditepati. Dalilnya diantaranya firman Allah Ta'ala;

و أوفوا بعهد الله إذا عاهدتم و لا تنقضوا الأيمان بعد توكيدها
"Dan tunaikanlah janji kalian kepada Allah jika kalian berjanji kepadanya dan jangan batalkan sumpah-sumpah kalian."
[ QS An-Nahl ayat 91 ]

Juga sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam;

من نذر أن يطيع الله فليطعه
"Siapa yang nadzar dengan suatu ketaatan kepada maka tepati nadzarnya."
[ HR.Bukhari (6696) ]

Dalam hadits ini menyebutkan secara mutlak dan tidak ada catatan tambahan, bahwa ada pilihan bagi orang yang bernadzar, yaitu dengan kaffarah. Dan tidak dikhususkan dengan hadits kaffarah nadzar adalab kaffarah sumpah, karena hadits tersebut khusus untuk nadzar lajjāj sebagaimana sudah kami jelaskan.

Wallahu Ta'ala A'lam

Jombang
23 Muharram 1445 H / 10 Agustus 2023 M
Abu Harits Al-Jawi

Kamis, 03 Agustus 2023

,

KHUTBAH PERTAMA

إن الحمد لله، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل هادي له، وأشهد أن لا إله إلا لله، وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون ﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً﴾ ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً﴾

اللهم صل و سلم على نبينا و حبيبنا محمد و على آله و صحبه و من سار على نهجه إلى يوم الدين، أما بعد

 

Kembali kita memuji dan memuja Allah Ta’ala, Rabb yang Maha Pengampun dan Pemaaf atas segala macam dosa. Yang begitu menyayangi makhluk dengan kasih sayang yang begitu besar, sehingga pada saat ini Allah Ta’ala juga masih menyayangi kita dengan memberikan hidayah yang memudahkan langkah kita kembali beribadah kepada Allah Ta’ala. Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada baginda yang mulia, Rasulillah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, yang menjadi tauladan kita dalam hidup dan beribadah kepada Allah Ta’ala.

 

Ma’asyiral muslimin jamaah sidang jum’at rahimani wa rahimakumullah

Hati adalah suatu benda maknawi yang ada di dalam diri setiap manusia, yang diibaratkan berada di dalam segumpal daging. Dan kebaikan hati menentukan kebaikan seseorang. Dan sebaliknya, keburukan hati akan menentukan keburukan seseorang. Dimana Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda;

ألا و إن في الجسد مضغة فإذا صحلت صلح الجسد كله و إذا فسدت فسد الجسد كله ألا و هي القلب

“Ketahuilah di dalam jasad ada segumpal daging. Jika dia baik, maka baiklah seluruh jasad. Jika dia buruk, buruklah seluruh jasad. Ketahuilah segumpal daging tadi adalah hati.”

 

Oleh karenanya, penting bagi manusia untuk membersihkan hatinya dari berbagai macam hal-hal yang mengganggu kebaikan hati. Diantaranya adalah thulul amal (panjangnya angan-angan). Dimana manusia terlalu berangan-angan akan kehidupan di masa depannya, sehingga tanpa dirasa efek yang ditimbulkan malah membuat hatinya berpenyakit, bahkan bisa jadi berefek kepada kehidupannya. Imam Al-Ghozali rahimahullah dalam kitabnya Minhajul ‘Abidin (hal.116-117) menyebutkan, paling tidak ada empat dampak buruk manusia yang terlalu berpanjang angan.

 

Pertama, ترك الطاعة و الكسل فيها meninggalkan ketaatan serta malas untuk ibadah. Dimana ketika ada kesempatan baginya untuk bisa berbuat ketaatan dan kebaikan, dia kana mengatakan, ‘Aku akan mengerjakannya nanti, waktu masih banyak’. Berkata Yahya bin Muadz Ar-Rozi rahimahullah;

الأمل قاطع عن كل خير

“Angan-angan adalah pemutus segala kebaikan.”

[ Diriwayatkan oleh Abu Nuaim dalam Hilyatul Auliya (7/357) ]

 

Kedua,  ترك التوبة و تسويفها meninggalkan taubat dan juga menunda-nundanya. Dimana ketika dia merasa masih muda, atau masih sehat, dia mengatakan, ‘Aku akan bertaubat nanti, waktu masih panjang’. Maka dia sedang ditipu oleh umurnya sendiri.

 

Ketiga, الحرص على الجمع و الاشتغال بالدنيا عن الآخرة bersemangat dan selalu sibuk untuk mengumpulkan harta duniawi hingga melalaikan akhirat. Dia mengatakan, ‘Jika tidak bekerja keras sekarang, aku khawatir akan miskin ketika di masa tua nanti, dan aku sudah tidak bisa bekerja lagi’. Maka konsep berpikir yang semacam ini, akan mendorong seseorang hanya akan berfokus dengan dunia dan dunia saja, tanpa mengindahkan akhirat. Dalam suatu riwayat sahabat Abu Dzar radhiyallahu anhu mengatakan;

قتلني هم يوم لم أدركه

“Keinginan di suatu hari yang belum pernah aku temui telah membinasakanku.” Maka beliau ditanya, bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Abu Dzar radhiyallahu anhu pun menjawab;

إن أملي جاوز أجلي

“Sungguh angan-anganku telah melewati batas ajalku.”

 

Keempat, القسوة في القلب و النسيان للآخرة kerasnya hati dan lupa terhadap akhirat. Dimana orang yang sudah memiliki angan-angan akan kehidupan yang panjang, akan sulit untuk diingatkan dengan kematian dan kuburan. Karena topik yang selalu dibicarakan hanyalah dunia dan dunia. Padahal kehidupan panjang bisa jadi malah membuat kerasnya hati. Allah Ta’ala berfirman;

فطال عليهم الأمد فقست قلوبهم

“Maka ketika panjang waktu atas mereka, hingga menjadi keraslah hati mereka.”

 

Ali bin Abi Tholib radhiyallahu anhu mengatakan;

إن أخوف ما أخاف عليكم اثنتان؛ طول الأمل و اتباع الهوى ألا و إن طول الأمل ينسي الآخرة و اتباع الهوى يصد عن الحق

“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah dua perkara; panjangnya angan-angan dan menuruti hawa nafsu. Ketahuilah, bahwa panjangnya angan-anagn akan membuat lupa terhadap akhirat, sedang menuruti hawa nafsu akan menghalangi dari kebenaran.”

[ Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushonnaf (8/155), Al-Baihaqi dalam Syuabul Iman (10129) ]

 

أقول قولي هذا و أستغفر الله لي و لكم و لسائر المسلمين و المسلمات و المؤمنين و المؤمنات و استغفروه إنه هو الغفور الرحيم

 

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله الذي أرسل رسوله بالهدى و دين الحق ليظهر له على الدين كله و كفى بالله شهيدا، أشهد أن لا إلـه إلا الله وحده لا شريك له و أشهد أن محمدا عبده و رسوله. صلوات الله و سلامه عليه و على آله و صحبه أجمعين. فيا عباد الله اتقوا ربكم و تزودوا فإن خير الزاد التقوى. 

Ma’asyiral muslimin jamaah sidang jum’at rahimani wa rahimakumullah

Dalam satu hadits yang didhoifkan oleh sebagian ulama, namun memiliki makna yang shahih. Bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda;

و الذي نفسي بيده ما طرفت عيناي و ظننت أن شَفْرِي يلتقيان حتي أقبض و لا رفعت طرفي و ظننت أني واضعه حتى أقبض و لا لقمت لقمة فظننت أني أسيغها حتى أغص بالموت يا بني آدم إن كنتم تعقلون فعدوا أنفسكم في الموتى إن ما توعدون لآت

“Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidaklah aku mengedipkan kedua mataku dan belum sempat menutup dengan sempurna kecuali aku mengira akan mati. Dan tidaklah aku mengangkat salah satu kakiku dan belum sempat aku letakkan kembali kecuali aku mengira akan mati. Dan tidaklah aku memasukkan satu suapan dan aku belum sempat mengunyahnya kecuali aku mengira akan mati. Wahai anak Adam, jika kalian berakal, maka persiapkan diri kalian untuk bersama orang-orang yang sudah meninggal. Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepada kalian pasti akan datang.”

[ HR. Al-Baihaqi dalam Syuabul Iman (10080) ]

 

إن الله و ملائكته يصلون على النبي يايها الذين آمنوا صلوا عليه و سلموا تسليما اللهم صل و سلم على محمد و على آل محمد و الحمد لله رب العالمين

اللهم اغفر للمسلمين و المسلمات و المؤمنين و المؤمنات الأحياء منهم و الأموات إنك قريب مجيب الدعوات يا قاضي الحاجات

ربنا ظلمنا أنفسنا و إن لم تغفر لنا و ترحمنا لنكونن من الخاسرين. اللهم اغفر لنا ذنوبنا و كفر عنا سيئاتنا و توفنا مع الأبرار. اللهم أمنا في أوطاننا و أصلح ولاة أمورنا. اللهم أرنا الحق حقا و ارزقنا اتباعه و أرنا الباطل باطلا و ارزقنا اجتنابه.

اللهم آت نفسي نقواها و زكها أنت خير من زكاها أنت وليها و مولاها. اللهم إنا نعوذ بك من علم لا ينفع و من قلب لا يخشع و من نفس لا تشبع و من عين لا تدمع و من دعاء لا يسمع و نعوذ بك من المأثم و المغرم و اختم أعمالنا بحسن الخواتم. ربنا آتنا في الدنيا حسنة و في الآخرة حسنة و قنا عذاب النار. و صلى الله على نبينا و حبيبنا محمد و على آله و صحبه أجمعين، و الحمد لله رب العالمين. أقيموا الصلاة ...


Jombang

Jum'at, 17 Muharram 1445 H / 4 Agustus 2023

Abu Harits Danang Santoso Al-Jawi


_

Download naskah khutbah ini dalam format pdf dengan klik disini